Langsung ke konten utama

Sejarah Perkembangan, Kedudukan, Fungsi dan Ragam Bahasa Indonesia


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan kekuatan yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini dengan judul “Sejarah Pertumbuhan, Kedudukan, Fungsi dan Ragam Bahasa Indonesia.”
Penulis juga menyadari akan adanya keterbatasan di dalam makalah ini. Demi kesempurnaan penulisan ini,  penulis berharap menerima saran dan kritikan yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.                                                                       








Padang,     September 2013

Penulis









BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat mudah dipahami. Bahasa ini mampu menerima unsur-unsur asing maupun daerah sehingga semakin memperkaya kosakata yang dimiliki dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya.
Pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain adanya kontak budaya antarbangsa, antar daerah, antarsuku maupun pengaruh dari hal lain seperti teknologi dan sebagainya. Keadaan tersebut mengakibatkan adanya kontak bahasa sehingga pengaruh bahasa lain masuk ke dalam bahasa Indonesia.
Adanya kontak bahasa tersebut menyebabkan timbulnya pemakaian bahasa lain, baik yang berasal dari bahasa daerah maupun bahasa asing. Dengan mudah, bahasa-bahasa tersebut dapat dijumpai di berbagai bidang.
Bahasa asing yang digunakan memiliki berbagai ragam bentuk. Seiring dengan berkembangnya berbagai macam alat komunikasi dan media cetak di Indonesia, penyebarluasan bahasa Indonesia semakin mudah, hal tersebut memberikan efek positif dan negative dalam penggunaan bahasa Indonesia sendiri.
Pengaruh media sangatlah besar di kalangan masyarakat Indonesia terutama kalangan anak muda. Hal ini membuat perbedaan yang sangat besar antara pemuda zaman sekarang dan pemuda-pemudi zaman kemerdekaan, dengan gigihnya mereka memperjuangkan keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

1.2              Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1.      Bagaimana sejarah perkembangan bahasa Indonesia?
2.      Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia?
3.      Bagaimana ragam bahasa Indonesia?
1.3              Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui sejarah pertumbuhan, kedudukan, fungsi dan ragam bahasa Indonesia.
1.4       Manfaat Penulisan Makalah
Adapun manfaat penulisan makalah adalah sebagai berikut :
1.      Memberikan informasi kepada pembaca tentang sejarah pertumbuhan bahasa Indonesia
2.      Memberikan informasi kepada pembaca tentang kedudukan, fungsi dan ragam bahasa Indonesia
3.      Sebagai bahan belajar dan referensi bagi penulis sendiri.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern. Aksara pertama dalam bahasa Melayu atau Jawi ditemukan di pesisir tenggara Pulau Sumatera, mengindikasikan bahwa bahasa ini menyebar ke berbagai tempat di Nusantara dari wilayah ini, berkat penggunaannya oleh Kerajaan Sriwijaya yang menguasai jalur perdagangan.
Perkembangan dan pertumbuhan Bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan-peninggalan misalnya:
  • Tulisan yang terdapat pada batu Nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380
  • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang pada tahun 683.
  • Prasasti Talang Tuo, di Palembang pada Tahun 684.
  • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada Tahun 686.
  • Prasati Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada Tahun 688.
Dan pada saat itu Bahasa Melayu telah berfungsi sebagai:
  1. Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisia aturan-aturan hidup dan sastra.
  2. Bahasa perhubungan (Lingua Franca) antar suku di indonesia
  3. Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun pedagang yang berasal dari luar indonesia.
  4. Bahasa resmi kerajaan.

        Bahasa melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara, serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya karena bahasa Melayu mudah di terima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan. Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia, oleh karena itu para pemuda indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa indonesia. (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
·         Bahasa Indonesia, Setelah Era Kemerdekaan
Bahasa Indonesia sudah diakui sebagai bahasa persatuan pada 28 Oktober 1928, namun baru diresmikan satu hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya pada sidang konstitusi tanggal 18 Agustus 1945. Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 di sahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 di sebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia,(pasal 36). Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara.
·         Peresmian Nama Bahasa Indonesia dan Berterimanya Penggunaan Bahasa Melayu Dalam Sastra
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahas persatuan bangsa Indonesia. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagi bahasa kerja. Dari sudut pandang Linguistik, bahasa indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu-Riau dari abad ke-19.

Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaannya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan “Bahasa Indonesia” di awali sejak di canangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan “Imperialisme bahasa” apabila nama bahasa Melayu tetap di gunakan.
Proses ini menyebabkan berbedanya bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang di gunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Meskipun di pahami dan di tuturkan oleh lebih dari 90% warga indonesia, bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari - hari (kolokial) atau mencampur adukkan dengan dialek Melayu.
Faktor pendukung keberterimaan bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia adalah telah banyaknya penggunaan bahasa Melayu baik bahasa Melayu tinggi maupun bahasa Melayu rendah dalam sastra. Rosidi (1968:5) mengungkapkan bahwa sejak abad ke-19 telah banyak hasil-hasil sastra berbahasa Melayu yang ditulis oleh orang-orang yang berasal dari luar kepulauan Riau dan Sumatera. Hasil-hasil sastra Melayu yang ditulis dalam bahasa Melayu tinggi sangat banyak dan termasuk kesusasteraan yang kaya di Nusantara. Dan ada di antara karya itu yang usianya sudah berabad-abad. 
·         Penggunaan Bahasa Melayu dalam Persuratkabaran
Perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia seperti sekarang diperkaya oleh berbagai bahasa daerah dan bahasa asing yang terdapat dalam persurat kabaran. Pemerkayaan bahasa Indonesia tersebut terutama dalam hal pemerkayaan kosakata. Contoh pemerkayaan kosakata bahasa Indonesia oleh kosakata bahasa daerah dan bahasa asing adalah seperti berikut:
a.       Bahasa Indonesi diperkaya oleh kosakata bahasa Sanskerta seperti negara, agama, neraka, sorga, raja, bangsa, singgasana, sangsara, dewa, pujangga, duka, bahasa, putra, anugrah.
b.      Bahasa Indonesia diperkaya oleh kosakata bahasa Minangkabau seperti himbau, rending, inang, datuak.
c.       Bahasa Indonesia diperkaya oleh kosakata bahasa Jepang seperti bakwan, bakso, bakmi, tauco, tauge. Dll

2.2       Kedudukan Bahasa Indonesia
1. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Kedudukan itu melekat sejak sumpah pemuda. Sejak tanggal 28 Oktober 1928 ini secara resmi telah diakui adanya bahasa Indonesia dan mempunyai kewajiban untuk menjunjung tinggi bahasa pemersatu bangsa dengan berbagai etnis yang  ada.
2. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
Kedudukan itu termaktub dalam pasal 36 UUD 1945 yang berbunyi bahasa Negara adalah bahasa Indonesia.  Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional diembannya dalam persoalan kehidupan berbangsa dan bernegara, begitu pula sebaliknya.

2.3       Fungsi Bahasa Indonesia
Halim (1979:50) menjelaskan empat fungsi bahasa Indonesiadalam kedudukannya sebagai bahasa nasional. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
  1. Lambang kebangsaan
  2. Lambang identitas nasional
  3. Alat penghubung antarwarga, antardaerah dan antarbudaya
  4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa indonesia berfungsi sebagai :
  1. Bahasa resmi kenegaraan
  2. Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan
  3. Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
  4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.4       Ragam-ragam Bahasa Indonesia
1. Berdasarkan Daerah Asal Penutur
Ragam bahasa dari sudut penutur ini biasa disebut dengan logat. Seperti logat Batak, logat Minangkabau, logat Sunda, logat Melayu dan sebagainya.
2. Berdasarkan Pendidikan Penutur
Berdasarkan sudut pandang Pendidikan, bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang berpendidikan dengan orang yang tidak berpendidikan.
3. Berdasarkan Sikap Penutur
Ini berhubungan dengan bagaimana gayanya berbicara.
4.Berdasarkan Pokok Persoalan
Ragam bahasa menurut pokok persoalan dibedakan adanya ragam bahasa bidang agama, politik, militer, teknik, kedokteran, seni, dan sebagainya.
5.Berdasarkan Sarana
Dibedakan atas ragam bahasa Indonesia lisan dan ragam tulis.
Perbedaan ragam lisan dan tulis yaitu :
·         Ragam lisan mengendaki adanya orang kedua, teman bicara sedangkan ragam tulis tidak mengharuskan.
·          Dalam Ragam lisan unsur-unsur gramatikan seperti subjek, prediket dan objek tidak selalu dinyatakan, sedangkan ragam tulis harus dinyatakan.
·         Ragam lisan sangat terikan pada kondisi, situasi, ruang dan waktu sedangkan ragam tulis tidak.
·         Ragam lisan dipengaruhi oleh intonasi suara sedangkan ragam tulis dipengaruhi oleh tanda baca, huruf kapital dan huruf miring.
6.Berdasarkan Gangguan Pencampuran
Berdasarkan pemakaiannya telah memperlihatkanvadanya pencampuran dengan bahasa asing dengan tidak mengalami pencampuran.
 

BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
      1.   Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
2.      Bahasa Indonesia merupakan bahasa Nasional dan bahasa Negara
3.      Bahasa Indonesia adalah bahasa yang tebuka.
4.   Bahasa Indonesia memiliki ragam-ragam bahasa. Di era sekarang ini bahasa Indonesia telah berkembang seiring dengan eksistensinya.
3.2       Saran
            Kita sebagai generasi muda sudah saatnya mengembalikan Bahasa Indonesia ke bahasa yang seharusnya. Mengurangi komunikasi menggunakan bahasa gaul bisa menjadi salah satu upaya kearah yang lebih baik. Sebagai realisasinya yaitu dengan membiasakan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik di lingkungan keluarga. Penggunaan bahasa sms yang baik dan benar pun bisa pula kita lestarikan untuk memperbaiki penggunaaan Bahasa Indonesia secara benar.


 
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Emidar, Ermanto. 2010. Bahasa Indonesia: Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Padang: UNP Press.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Mentega

BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Masalah Dewasa ini orang biasanya menggunakan mentega sebagai bahan dasar dalam pembuatan kue dan semacamnya. Mentega berasal dari lemak hewan. Mentega yang terbuat dari lemak hewan biasanya mengandung lebih banyak lemakjenuh/saturated fats(66%) dibanding lemak tak jenuh/unsaturated fats-nya (34%). Lemak jenuh ini biasanya berhubungan dengan tingginya kadar kolesterol dalam tubuh. Mentega biasanya mengandung vitamin A, D, protein dan karbohidrat. Mentega merupakan komoditi yang diperlukan untuk meningkatkan ketengikan dan kenikmatan makanan, banyak sekali kaitannya dengan konsumsi roti, produk yang digoreng atau International cuisin. Dari segi gizi mentega dapat dipandang sebagai salah satu sumber vitamin A dan D. B.        Rumusan Masalah 1.    Sebutkan pengertian mentega? 2.    Sebutkan macam-macam mentega? 3.       Apa s...

Penyimpanan Bahan Makanan Hewani

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak orang yang tak tahu cara menyimpan bahan makanan terutama bahan makanan hewani, orang-orang menyimpannya disembarang tempat. Orang tersebut tidak memikirkan apakah bahan makanan yang disimpannya dapat digunakan berapa lama. Penyimpanan bahan makanan tidak bisa ditempatkan dimana saja, penyimpanannya harus memperhatikan beberapa hal seperti suhu dan lain-lain. Bahan pangan hewani meliputi susu, telur, daging dan ikan serta produk-produk olahannya yang bahan dasarnya berasal dari hasil hewani. 1.2   Rumusan Masalah 1.       Sebutkan Pengertian, prinsip, dan tujuan penyimpanan bahan makanan hewani? 2.       Bagaimana cara penyimpanan bahan makanan hewani dan faktor yang yang mempengaruhi mutu penyimpanan bahan makanan hewani? 3.       Bagaimana perubahan yang terjadi selama penyimpanan bahan makanan secara fisik, kimia...

Pemilihan Bahan Penyegar dan Serba-serbi serta hasil olah berdasarkan standar mutu

Judul Praktikum             : Pemilihan Bahan Penyegar dan Serba-serbi serta hasil olah berdasarkan standar mutu Topik Praktikum            : Bahan Penyegar dan Serba-serbi Praktek ke/ Gol              : 10/11 Hari/ Tanggal                  : Selasa/ 10 Desember 2013 Tujuan Praktikum         : 1 . Menentukan persamaan dan perbedaan jenis bahan penyegar dan serba- serbi berdasarkan ciri – ciri yang ada             2 . Menentukan mutu bahan penyegar dan serba-serbi Tinjauan Pustaka            :                ...