LAPORAN MIKROBIOLOGI
PANGAN
Judul Praktikum : Isolasi Mikroba
Topik Praktikum : Mikroba
Praktek ke/Gol : IV/8
Hari/Tanggal : Jum’at/ 12 September 2014
Tujuan
Praktikum : Untuk
mengetahui tentang medium, tentang cara pembuatan medium, dan tentang cara
penyimpanan medium.
Tinjauan Pustaka :
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme
yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip
dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba
lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat
dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan
membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya. Isolasi bakteri
atau biakan yang terdiri dari satu jenis mikroorganisme (bakteri) dikenal
sebagai biakan murni atau biakan aksenik. Biakan yang berisi
lebih dari satu macam mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan
campuran, jika hanya terdiri dari dua jenis mikroorganisme, yang dengan
sengaja dipelihara satu sama lain dalam asosiasi, dikenal sebagai biakan
dua-jenis
Persyaratan utama bagi isolasi dan kultivasi fage adalah
harus adanya kondisi optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya.
Sumber bakteriofage yang paling baik dan paling utama adalah habitat inang.
Sebagai contoh fage koli yang di jumpai di dalam pencernaan dapat diisolasi
dari limbah atau pupuk kandang. Hal ini dilakukan dengan sentifugasi atau
filtrasi bahan sumbrnya dan penambahan kloroform untuk membunuh sel-sel
bakterinya (Adams, 2000).
Ada beberapa cara yang digunakan untuk bakteri, fungi, dan
khamir dengan metode garis, metode tuang, metode sebar, metode penuangan, serta
micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering banyak digunakan adalah
teknik cawan tuang dan cawan gores. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip
yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga individu
species dapat dipisahkan (plezar, 2006)
Mikroorganisme dibiakkan di laboratorium pada medium yang
terdiri dari bahan nutrient. Biasanya pemilihan medium yang dipakai bergantung
kepada banyak faktor seperti seperti apa jenis mikroorganisme yang akan
ditumbuhkan.
Perbenihan untuk pertumbuhan bakteri agar dapat tetap dipertahankan harus mengandung semua zat makanan yang diperlukan oleh organisme tersebut. Faktor lain seperti PH, suhu, dan pendinginan harus dikendalikan dengan baik (Buckle, 2007)
Perbenihan untuk pertumbuhan bakteri agar dapat tetap dipertahankan harus mengandung semua zat makanan yang diperlukan oleh organisme tersebut. Faktor lain seperti PH, suhu, dan pendinginan harus dikendalikan dengan baik (Buckle, 2007)
Selain untuk tujuan diatas medium juga memiliki fungsi lain,
seperti tempat untuk mengisolasi, seleksi, evaluasi dan diferensiasi biakan
yang didapatkan. Agar tiap-tiap medium memilki karakteristik yang sesuai dengan
tujuan sehingga seringkali digunakan beberapa jenis zat tertentu yang mempunyai
pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba (Suriawiria, 2005).
Beberapa indikasi pembiakan pada laboratorium mikrobiologi meliputi:
1. Pengasingan (isolasi) mikroba pada biakan bakteri
2. Menunjukan sifat khas mikroba.
3. Untuk menentukan jenis mikroba yang diisolasi dengan
cara-cara tertentu.
4. Untuk mendapatkan bahan biakan yang cukup untuk membuat
antigen dan percobaan serologi lainnya.
5. Menentukan kepekaan kuman terhadap antibiotik.
6. Menghitung jumlah kuman
7. Mempertahankan biakan mikroba.
Ada empat cara isolasi bakteri yaitu
:
a.
Pour
plate atau shake culture
Beberapa ml suspensi bakteri
dicampur dengan mediaum yang masih cair (belum membeku) dengan demikian akan
diperoleh piaraan adukan. Digunakan untuk mengencerkan atau mengisolasi
yang terdapat pada contoh. Setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu, koloni
akan tumbuh pada permukaan dan bagian bawah agar.
b.
Streak
Plate atau culture
Ujung kawat imokulasi yang membawa
bakteri digesekkan atau digoreskan dengan bentuk zig-zag pada permukaan
agar-agar dalam cawan Petri sampai meliputi seluruh permukaan. Untuk memperoleh
hasil yang baik diperlukan keterampilan, yang biasanya diperoleh dari
pengalaman. Metode cawan gores yang dilakukan dengan baik kebanyakan akan
menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan. Dua macam kesalahan
yang umum sekali dilakukan adalah tidak memanfaatkan permukaan medium dengan
sebaik- baiknya untuk digores sehingga pengenceran mikroorganisme menjadi
kurang lanjut dan cenderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga
menyulitkan pemisahan sel - sel yang digores.
c.
Slant
culture
Ujung kawat yang membawakan bakteri
digesekkan pada permukaan agar-agar miring dalam tabung reaksi. Dapat dilakukan
dengan cara menggoreskan secaa zig-zag pada permukaan agar miring menggunakan
jarum ose yang bagian atasnya dilengkungkan. Cara ini juga dilakukan
pada agar tegak untuk meminimalisir pertumbuhan mikroba dalam keadaan
kekurangan oksigen. (Rusdimin, 2003)
d.
Stab
culture
Ujung kawat yang membawakan bakteri
ditusukkan pada media padat (agar-agar) dalam tabung reaksi, berbeda dengan
slant culture permukaan agar-agar ini tidak miring. Media agar setengah padat
dalam tabung reaksi, digunakan untuk menguji gerak bakteri secara makroskopis.
Karakteristik koloni bakteri hasil inokulasi merupakan salah satu bagian
dalam identifikasi bakteri. Beberapa bentuk koloni spesifik koloni bakteri pada
media agar datar yaitu (Sutedjo dalam Sari, 2009) :
1. Ukuran
• Titik
• Kecil
• Sedang
• Besar
2. Warna koloni
Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan tidak
kontras dengan air, di mana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Oleh karena
itu pengamatan tanpa pewarnaan menjadi lebih sukar dan tidak dapat digunakan
untuk melihat bagian-bagian sel dengan teliti.
3. Bentuk koloni
• Bundar
• Tidak
beraturan
• Rhizoid (tersebar seperti akar)
4. Bentuk bagian tepi koloni
(margin )
• Rata (entire)
• Tidak rata, bergelombang secara beraturan (lobate )
• Bergelombang (undulate )
• Bergerigi (serrate )
• Seperti filamen (filamentous)
Reagen/Bahan :
- Bahan dalam pewarnaan gram
- Aquades steril
- Kristal violet (0,02 gr dalam 100 ml aquades)
- Lugol
- Alkohol 70%
- Safranin
- Makanan yang mengandung bakteri : Nata de coco
2. Bahan pada isolasi mikroba
a. NA/PDA
b. Aquades
c. Nata de coco
d. alcohol
e. pepton water/NacL Fisiologis (0,85%)
Alat :
- Jarum ose
- Kaca Preparat
- Mikroskop
- Cawan petri steril
- Tabung reaksi
- Lampu spritus
Prosedur :
Untuk
pewarnaan gram:
- Bersihkan kaca preparat dengan alkohol sampai lemaknya hilang. Dan keringkan diatas lampu spiritus.
- Ambil bahan nata de coco dengan jarum ose yang sebelumnya sudah dipanaskan diatas spiritus. Letakkan pada kaca preparat steril.
- Tambahkan aquades steril dan homogenkan.
- Fiksasi dengan melakukan di atas api.
- Tambahkan kristal violet atau genta violet, biarkan 1 menit dan kemudian cuci di air yang mengalir.
- Tambahkan lugol, biarkan 1 menit dan kemudian cuci di air yang mengalir.
- Tambahkan alkohol 70% biarkan 10 detik dan kemudian cuci di air yang mengalir.
- Tambahkan safranin, biarkan 30 detik dan kemudian cuci di air yang mengalir.
- Kemudian keringkan dengan kertas saring.
- Lakukan pengamatan dibawah mikroskop.
Prosedur untuk isolasi
mikroba:
- Siapkan tempat steril dan alat-alat yang sudah disterilkan
- Encerkan 5 ml atau 5 gr simple (hancurkan)
- Campurkan kedalam 45 ml Nacl fisiologis steril, kemudian homogenkan dengan memutar/diguncangkan sebanyak 25 x.
- Ambil 1 ml dari pengenceran 1, lalu tambahkan ke tabung reaksi yang telah berisi 9 ml NacL fisiologis steril kemudian di mix. Lakukan hal yang sama sampai pengenceran.
- Ambil 1 ml/0,1 ml sampel, kemudian tanam pada media NA dan PDA agar, secara goresan dan tuang.
-
Cara menanam secara goresan, pijarkan
pipet pada Bunsen, ambil 1 ml sampel kemudian goreskan dengan jarumm ose steril
secara sinambung pada lempengan agar.
-
Cara menanam secara tuang, pijarkan pipet pada Bunsen, ambil 1
ml sampel, kemudian tuangkan ke dalam cawan petri yang berisi media agar cair,
biarkan agak keras.
- Incubasi selama 24 jam dalam incubator dengan suhu 28˚ C.
- Lanjutkan inkubasi 24 jam lagi (total 48 jam), catat apa yang terjadi.


1.
GAMBAR:
ISOLASI MIKROBA 1 2. GAMBAR:
ISOLASI MIKROBA 2
Pada
pengamatan/pewarnaan gram di bawah
mikroskop kami tidak menemukan gambar bakteri nata de coco. Namun,
dilihat dari buku yang di kami baca, nama bakteri pada nata de coco adalah Azotobacter
xilynum.
Pembahasan :


![]() |
|||
![]() |
|||






![]() |

![]() |
|||
![]() |
|||


![]() |
|||
![]() |


![]() |
|||
![]() |
|||




![]() |

![]() |



![]() |

![]() |

![]() |






![]() |
![]() |
![]() |
|||||||||
![]() |
![]() |
||||||||||
![]() |





![]() |
![]() |
||||||
![]() |
![]() |
||||||










Keterangan :
- Bersihkan kaca preparat dengan alcohol, supaya steril
- Nyalakan lampu spiritus, dan keringkan kaca preparat yang sudah dibersihkan dengan alkohol, jangan sampai kaca preparatnya gosong.
- Keringkan kaca preparat dengan cara membolak-balikannya.
- Setelah kaca preparat steril, barulah diletakan sampel pada kaca preparat yakni nata de coco, dengan mengambil air nata de coco dengan ose, dan tempelkan secara transparan.
- Tambahkan aquades steril dan homogenkan, serta fiksasi diatas api.
- Tambahkan kristal violet atau gentan violet.
- Genta violet diteteskan ke aca preparat.
- Diamkan sekitar 1 menit, sambil kaca preparatnya sedikit digoyang-goyangkan.
- Dan setelah itu cuci dengan air mengalir.
- Selanjutnya tambahkan lugol dan teteskan ke kaca preparat.
- Dan diamkan 1 menit.
- Kemudian cuci di air mengalir.
- Tambahkan alkohol 70 persen dan teteskan ke kaca preparat.
- Diamkan 10 detik, dan cuci di air mengalir.
- Tambahkan safranin ke kaca preparat.
- Diamkan 30 detik dan cuci di air mengalir.
- Keringkan kaca preparat dengan kertas saring, sampai kaca preparat benar-benar kering.
- Dan terakhir diamati di mikroskop.
- Pejarkan ose dalam laminar, tunggu sampai pijar.
- Ambil sampel sedikit dengan ose dari dalam tabung reaksi yang mengandung cairan nata de coco, dan setelah itu masukkan ke tabung reaksi yang berisi NaCl.
- Homogenkan dengan vortex.
- Sterilkan ose dengan pijar dan ambil sampel dengan ose yang disterilkan.
- Pindahkan smapel pada ose ke dalam cawan petri yang telah berisi nutrient agar, dengan membentuk persegi dari goresan osenya.
- Lalu bungkus cawan petri dengan kertas A4 dan masukkan ke dalam incubator. Selama 1 hari.
- Setelah satu hari, diamati dan di dalam nutrient agar terdapat koloni bakteri yang memiliki banyak bentuk dan warna bakteri yang berbeda-beda.
- Sama seperti pada isolasi bakteri yang pertama, kita lakukan lagi di dalam laminar, oijarkan ose sampai steril.
- Kemudian ambil sampel di NA cawan 1, kemudian ambil satu sampel bakteri dan pindahkan ke cawan petri yang berisi NA baru.
- Dan goreskan ose tersebut pada NA itu, dengan bentuk persegi juga.
- Setelah itu bungkus dengan rapi. Dan disimpan kembali di dalam incubator.
Dalam
praktikum isolasi bakteri, memerlukan lingkungan dan medium yang berisi zat
hara untuk pertumbuhan sel, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme,
dan pergerakan yang sesuai dengan mikroorganisme. Medium biakan yang
digunakan untuk menumbuhkan mikrobia dalam bentuk padat, semi padat. Yang
digunakan dalam praktikum adalah medium padat yaitu agar. Agar digunakan
sebagai media karena tidak dapat diuraikan oleh mikroba. Media yang digunakan dalam
praktikum adalah NA yang akan di biakan
adalah bakteri. Dalam paratikum kali ini kami memakai teknik goresan. Metode
goresan terdiri dari penginokulasian biakan murni dalam hal ini digunakan
Bakteri dari makanan yang sudah dibuat dalam acara 1 dengan medium NA dalam
cawan petri. Mula-mula medium NA dengan suhu 45-500C dituangkan pada
cawa petri steril, diratakan dengan cara memutar-mutarkan cawan setelah itu
biarkan hingga dingin dan memadat. Setelah medium NA padat, ambil 1 ose bakteri
dari biakan murni pada acara 1 kemudian goreskan pada permukaan agar selama
menggores tutup cawan dibuka secukupnya. Cara menggoreskannya yaitu awalnya
cawan dibagi menjadi 4 bagian kemudian goreskan bakteri pada permukaan agar
dengan dibuat zigzag menyambung dari cawan bagian ke-1 sampai ke cawan bagian
ke-4 tidak terputus. Pada bagian cawan ke-4 goresan tidak boleh mengenai bagian
yang pertama. Setelah diinkubasi selama 2 hari akan terlihat koloni bakteri
berkumpul pada goresan-goresan tersebut. Karena pada saat penggoresan yang
kurang baik, akhirnya bakteri menyebar ke semua bagian cawan. Bakteri yang
dihasilkan ada bermacam-macam ukuran ada yang large dan small, dengan bentuk
irregular, elevasi flat, dan margins lobate.
Kesimpulan :
Pengertian dari
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan
menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah
memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran
bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam
media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada
tempatnya.
Daftar Pustaka :
Penuntun
pratikum mikrobiologi pangan 2014/2015
Adams, M.R. 2000.
Food Microbiology. University of Surrey. Guildford. New York
Buckle. 2007. Mikrobiologi Terapan.
Universitas Gajah Mada: Yogyakarta
Plezar.2006.
Dasar-Dasar-Mikrobiologi. Jakarta : UI Press
Rusdimin. 2003. Mikrobiologi Dasar
Dalam Praktek. Jakarta: Pt Gramedia
Sari,
Noorkomala. 2009. Teknik Isolasi
Komentar
Posting Komentar