Judul
praktikum : Penyimpanan Pangan
Kering, Semi Padat, dan Basah
Topik
praktikum : Penyimpanan Bahan Pangan
Praktek ke
/ Gol : 3 / 6
Hari /
Tanggal
: Senin / 10 Maret 2014
Tujuan
praktikum : Mampu melakukan penyimpanan
bahan pangan kering, semi padat, dan basah.
Tinjauan
Pustaka :
Penyimpanan hasil pertanian dirasakan perlu
dilakukan setelah terjadinya perubahan dari teknik bercocok tanam yang selalu
berpindah ke teknik tanam yang menetap. Disamping itu pengalaman sejarah
menunjukan bahwa penyimpanan bahan
makanan memberikan keuntungan seperti
terhndar darikeerusakan yang merugikan, dapat sebagai pengendali persediaan
makanan sehingga terhindar dari kekurangan makanan.
Masalah yang dihadapi dalam penyimpanan makanan
sangat bervariasi tergantung pada tingkat teknologi yang dimiliki. Kondisi
penyimpanan yang kurang baik dapat mengakibatkan penurunan mutu bahan pangan.
Tindakan penyimpanan bahan makanan di maksudkan untuk memperpanjang usia bahan
makanan tersebut sehingga dapat digunakan dalam waktu yang relative panjang.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperpanjang
usia bahan makanan. Selama penyimpanan bahan makanan juga mengalami perubahan kimia dan biokimia serta fisik dan
terjadinya perubahan-perubahan tergantung pada lama penyimpanan, jenis bahan
makanan dan cara penyimpanan yang dilakukan. Pada suhu ruangan, biasanya mikroorganisme akan lebih
cepat berkembang sehingga buah-buahan
menjadi cepat busuk.
Sedangkan
pada suhu yang lebih rendah, metabolisme mikroorganisme akan melemah sehingga
buah pun menjadi lebih awet. Karena itu
mutlak diperlukan suatu metode penyimpanan dan pengemasan yang baik untuk
memperpanjang rentang waktu proses kebusukan buah tersebut agar dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Penyimpanan bahan pangan adalah suatu tata cara
menata, menyimpan, memelihara bahan pangan kering dan basah, baik kualitas
maupun kuantitas di gudang bahan makanan kering dan basah.
Tujuan adalah agar tersedia bahan makanan siap pakai
dengan kualitas dan kuantitas yang tepat sesuai dengan perencanaan.
Syarat ruang Penyimpanan bahan kering:
Bahan makanan harus ditempatkan secara teratur
menurut macam, golongan, ataupun urutan pemakaian bahan makanan
Suhu cukup sejuk, udara kering dengan ventilasi yang
baik
Ruangan yang bersih, kering, lantai dan dinding
tidak lembab
Rak – rak berjarak minimal 15 cm dari dinding lantai
dan 60 cm dari langit-langit
Suhu ruang harus kering (berkisar 19 – 210C)
Rak mudah dibersihkan
Penenpanan dan pengambilan barang diatur dengan
sistem FIFO (firs in first out)
Semua lubang yang ada di gudang harus berkasa, serta
bila terjadi kerusakan oleh binatang pengerat misalnya, harus segara
diperbaiki.
Jenis penyimpanan:
Penyimpanan pada suhu kamar/ruang
Jenis sayuran umbi : kentang, bawang putih, bawang
merah, atau sayuran umbi lain bersama tunasnya.
Tempat penyimpanan harus kering
Tidak terkena cahaya matahari langsung
Sirkulasi udara baik
Perubahan yang terjadi : kondisi yang lembab akan
mempercepat kerusakan, sedangkan cahaya dapat merangsang pertumbuhan klorofil,
(kentang akan berubah warna menjadi hijau. Cahaya bisa menyebabkan terbntuknya
solanin (racun).
Penyimpanan dengan suhu terkendali
Dapat menghambat kegiatan respirasi
Dapat menunda proses pelunakan dan menunda
pembentukan warna kuning.
Penyimpanan dengan suhu rendah
Dilakukan di lemari pendingin
Disimpan pada suhu 5-80C
Menjaga kebersihan lemari pendingin
Tidak dekat kompor
Tidak terkena cahaya matahari langsung.
Suhu Beku
Suhu yang baik untuk pembekuan daging -120C sampai
-140C. Pembekuan cepat (quick freezing) dilakukan dengan suhu -240C
sampai -400C
Pembekuan lambat (3 – 27 jam pada suhu -150C).
Bahan :
Bahan Kering: Merica
Bahan Basah : Ikan Tongkol
Alat :
Kantong Plastik berlubang 4 buah
Kantong Plastik tidak berlubang 4 buah.
Prosedur :
Bahan Pangan Kering (Merica):
Semua bahan pangan kering dibagi
menjadi 4, kemudian masing-masing dimasukkan kedalam kantong plastic berlobang
dan tidak berlubang.
Simpan masing-masing bahan tersebut
pada suhu dingin dan suhu ruang
Lakukan pengamatan setiap minggu
dan catat jika terjadi perubahan
Hentikan penyimpanan bila terjadi
penyimpangan/ kerusakan dan catat pada minggu ke berpa terjadi penyimpangan/
kerusakkan yang menyebabkan bahan tersebut tidak layak konsumsi
Bila setiap minggu tidak terjadi
kerusakkan makan secara keseluruhan penyimpanan diakhiri sampai praktikum
minggu terakhir (seminggu sebelum ujian akhir semester)
Letak tempat penyimpanan tidak
boleh dirubah selama proses penyimpanan
Buat laporan hasil setiap minggu
pada buku laporan dan disajikan setiap minggu dengan format pada lampiran.
Bahan Pangan Basah (Ikan Tongkol):
Ikan segar: ikan disiangi dan
dicuci bersih dan dibagi menjadi 4 bagian (masing-masing bagian 2 ekor sedang)
Lakukan pengamatan dan catat
perubahan yang terjadi di setiap hari
Hentikan penyimpanan bila sudah
terjadi penyimpangan/kerusakan dan catat pada minggu ke berapa terjadi
penyimpangan/kerusakan yang menyebabkan bahan tersebut tidak layak konsumsi
Letak penyimpanan tidak boleh
dirubah selama proses penyimpanan
Buat laporan hasil setiap minggu
pada buku laporan dan disajikan setiap minggu dengan format pada lampiran.
Hasil Pratikum :
Penyimpanan Bahan Pangan Kering
No
|
Nama
bahan makanan
|
Tempat
penyimpanan
|
Penyimpanan
hari ke
|
Hasil
pengamatan
|
Gambar
|
Kesimpulan
pengamatan dalam seminggu
|
1.
|
Merica
yang berada di dalam plastic tidak berlubang
|
Di
suhu ruang
|
Minggu
I
|
Merica
tersebut tidak menunjukan perubahan warna sama sekali, dan aromanya masih
tetap sama pada awal kita mencoba menyimpannya di suhu ruang.
|
![]() |
Merica
yang berada dalam plastic yang tidak berlubang, masih mempunyai tekstur yang
keras, masih utuh, dan aromanya pun tetap sama, pertama kali kita
menyimpannya. Dalam seminggu ini yang kami perhatikan, merica tersebut masih
bisa digunakan sebagai bumbu dan layak untuk dikonsumsi.
|
2.
|
Merica
yang berada di dalam plastic berlubang.
|
Di
suhu ruang
|
Minggu
I
|
Merica
tersebut tidak menunjukan perubahan warna sama sekali, dan aromanya masih
tetap sama pada awal kita mencoba menyimpannya di suhu ruang. Dan masih dalam
keadaan utuh.
|
![]() |
Merica
yang berada dalam plastic yang tidak berlubang, masih mempunyai tekstur yang
keras, masih utuh, dan aromanya pun tetap sama, pertama kali kita
menyimpannya. Dalam seminggu ini yang kami perhatikan, merica tersebut masih
bisa digunakan sebagai bumbu dan layak untuk dikonsumsi.
|
Penyimpanan Bahan Pangan Segar:
No
|
Nama bahan makanan
|
Tempat penyimpanan
|
Penyimpanan hari ke
|
Hasil pengamatan
|
Gambar
|
Kesimpulan pengamatan dalam seminggu
|
1.
|
Ikan tongkol di dalam plastic yang
tidak berlubang
|
Di suhu dingin (Refrigerator)
|
I
(11 Maret 2014)
|
Ikan terlihat masih segar dan bercak
darah masih terlihat berwarna merah dan teksturnya masih keras.
|
![]() |
Dari pengamatan yang kami lakukan
terhadap ikan tongkol yang berada dalam plastic yang disimpan pada suhu
dingin, ikan tongkolnya tidak dapat bertahan lebih dari seminggu, karena ikan
tongkol merupakan pangan hewani yang daya simpannya, pada suhu dingin sangat
terbatas, sehingga setelah pengamatan yang kami lakukan selama 1 minggu ini
terhadap ikan tongkolnya, dapat disimpulkan bahwa tidak layak dikonsumsi
lagi. Karena tekstur sudah lunak dan sudah menimbulkan bau yang sangat
menyengat dan amis.
|
II
(12 Maret 2014)
|
Ikan terlihat masih segar dan bercak
darah masih terlihat berwarna merah dan teksturnya masih keras.
|
![]() |
||||
III
(13 Maret 2014)
|
Ikan terlihat sedikit kurang segar dan
bercak darah tidak terlihat berwarna merah lagi, dan masih sedikit keras teksturnya.
|
![]() |
||||
IV
(14 Maret 2014)
|
Ikan terlihat kurang segar dan
kulitnya mulai pucat, serta sedikit berlendir dan berbau amis/menyengat dan
sedikit lunak.
|
![]() |
||||
V
(15 Maret 2014)
|
Ikan sudah mulai berbau amis menyengat
dan bercak darahnya sudah bercampur dengan lender berwarna coklat kemerahan
yang pekat dan tekstur lunak.
|
![]() |
||||
VI
(16 Maret 2014)
|
-
|
|
||||
VII
(17 Maret 2014)
|
Ikan sudah mulai berbau amis menyengat
dan bercak darahnya sudah bercampur dengan lendir berwarna coklat kemerahan
yang pekat, dan teksturnya sudah sangat lunak.
|
![]() |
||||
Di suhu beku (Freezer)
|
I
(11 Maret 2014)
|
Ikan terlihat masih segar dan bercak
darah masih terlihat berwarna merah dan teksturnya sangat keras.
|
![]() |
Dari pengamatan yang kami lakukan
terhadap ikan tongkol yang berada dalam plastic yang disimpan pada suhu beku,
ikan tongkolnya dapat bertahan, dan ikannya masih memiliki tekstur yang keras
dan baunya belum tercium amis/menyengat. Dan ikannya masih terlihat sangat
layak dikonsumsi.
|
||
II
(12 Maret 2014)
|
Ikan terlihat masih segar dan bercak
darah masih terlihat berwarna merah dan teksturnya sangat keras.
|
![]() |
||||
III
(13 Maret 2014)
|
Ikan terlihat masih segar dan bercak
darah masih terlihat berwarna merah dan teksturnya sangat keras.
|
![]() |
||||
IV
(14 Maret 2014)
|
Ikan terlihat masih segar dan
teksturnya keras.
|
![]() |
||||
V
(15 Maret 2014)
|
Ikan terlihat masih segar dan bercak
darah sudah membeku karena disimpan di suhu beku.
|
![]() |
||||
VI
(16 Maret 2014)
|
-
|
|
||||
VII
(17 Maret 2014)
|
Ikan terlihat masih segar dan bercak
darah sudah membeku karena disimpan di suhu beku dan teksturnya masih keras.
|
![]() |
||||
2.
|
Ikan tongkol di dalam plastic yang
berlubang
|
Di suhu dingin (Refrigerator)
|
I
(11 Maret 2014)
|
Ikan terlihat masih segar dan bercak
darah masih terlihat berwarna merah dan teksturnya masih sedikit keras.
|
|
Dari pengamatan yang kami lakukan
terhadap ikan tongkol yang berada dalam plastic yang disimpan pada suhu
dingin, ikan tongkolnya tidak dapat bertahan lebih dari seminggu, karena ikan
tongkol merupakan pangan hewani yang daya simpannya, pada suhu dingin sangat
terbatas, sehingga setelah pengamatan yang kami lakukan selama 1 minggu ini
terhadap ikan tongkolnya, dapat disimpulkan bahwa tidak layak dikonsumsi
lagi. Karena tekstur sudah lunak dan sudah menimbulkan bau yang sangat
menyengat dan amis.
|
II
(12 Maret 2014)
|
Ikan terlihat masih segar dan bercak
darah masih terlihat berwarna merah dan teksturnya masih sedikit keras
|
|
||||
III
(13 Maret 2014)
|
Ikan terlihat sedikit kurang segar dan
bercak darah tidak terlihat berwarna merah lagi, dan masih sedikit keras
teksturnya.
|
|
||||
IV
(14 Maret 2014)
|
Ikan terlihat kurang segar dan
kulitnya mulai pucat, serta sedikit berlendir dan berbau amis/menyengat dan
sedikit lunak.
|
|
||||
V
(15 Maret 2014)
|
Ikan sudah mulai berbau amis menyengat
dan bercak darahnya sudah bercampur dengan lender berwarna coklat kemerahan
yang pekat dan tekstur lunak.
|
|
||||
VI
(16 Maret 2014)
|
-
|
|
||||
VII
(17 Maret 2014)
|
Ikan sudah mulai berbau amis menyengat
dan bercak darahnya sudah bercampur dengan lendir berwarna coklat kemerahan
yang pekat, dan teksturnya sudah sangat lunak.
|
![]() |
||||
Di suhu beku (Freezer)
|
I
(11 Maret 2014)
|
Ikan terlihat masih segar dan bercak
darah masih terlihat berwarna merah dan teksturnya sangat keras.
|
|
Dari pengamatan yang kami lakukan
terhadap ikan tongkol yang berada dalam plastic yang disimpan pada suhu beku,
ikan tongkolnya dapat bertahan, dan ikannya masih memiliki tekstur yang keras
dan baunya belum tercium amis/menyengat. Dan ikannya masih terlihat sangat
layak dikonsumsi.
|
||
II
(12 Maret 2014)
|
Ikan terlihat masih segar dan bercak
darah masih terlihat berwarna merah dan teksturnya sangat keras.
|
|
||||
III
(13 Maret 2014)
|
Ikan terlihat masih segar dan bercak
darah masih terlihat berwarna merah dan teksturnya sangat keras.
|
|
||||
IV
(14 Maret 2014)
|
Ikan terlihat masih segar dan
teksturnya keras.
|
|
||||
V
(15 Maret 2014)
|
Ikan terlihat masih segar dan bercak
darah sudah membeku karena disimpan di suhu beku.
|
|
||||
VI
(16 Maret 2014)
|
-
|
|
||||
VII
(17 Maret 2014)
|
Ikan terlihat masih segar dan bercak
darah sudah membeku karena disimpan di suhu beku dan teksturnya masih keras.
|
![]() |
Pembahasan :
lkan
tongkol (Auxis
thozord) adalah ikan yang berpotensi cukup tinggi serta memiliki nilai
ekonomis dan banyak disukai masyarakat. Penanganan ikan tongkol ini masih belum
baik dari penangkapan sampai pemasaran. Perubahan mutu kesegaran dapat
berlangsung secara enzimatis, kimia dan bakteriologi dengan diikuti penurunan organoleptik.
Pola dan laju penurunan mutu ikan sangat dipengaruhi oleh keadaan temperatur.
Dimana semakin tinggi suhu, semakin cepat pula penurunan mutu kesegaran. Pendinginan
dengan es umumnya ditujukan untuk memasarkan ikan dalam keadaan basah dengan
menurunkan suhu pusat daging ikan sampai -1 sampai -2˚C.
Fungsi dari es untuk mempertahankan ikan tetap
segar, mencegah pembusukan sehingga nilai gizi dapat dipertahankan. Disamping
itu lelehan es mencuci lendir, sisa darah bersama bakteri dan kotoran lain akan
terhanyut. Secara ooerational dalam penangkapan, penanganan dan pengolahan ikan
maka air yang didinginkan dapat didefinisikan sebagai jenis air tawar atau air asin
yang mempunyai mutu kesehatan yang diizinkan yang didinginkan dengan cara penambahan
es atau direfrigersi secara mekanik.
Penurunan suhu daging ikan yang didinginkan dengan
cara pendinginan air laut yang dicampur es (ALDI) adalah lebih cepat daripada
pendinginan dengan es maupun pendinginan dengan udara dingin.
Penggunaan ALDI (brine) dilakukan dengan cara
mencelupkan atau menyemprot dengan brine dingin pada tumpukan ikan.
Pengolahan ikan tongkol (Auxis fhazard) asap umumnya
tidak dapat memperpanjang masa simpan lebih dari 2-3 hari. Salah satu masalah
yang dihadapi pada penurunan mutu adalah terjadinya oksidasi lemak yang
menyebakan bau busuk atau tengik.
Ketengikan terjadi karena proses oksidasi udara
terhadap lemak tidak jenuh yang mengakibatkan pemecahan senyawa tersebut.
Pencegahan ketengikan antara lain dapat dilakukan dengan menggunakan bahan antioksidan.
Salah satu bahan alami yang diketahui mengandung zat antioksidan adalah daun
sirih (Peper betle).
Ikan
adalah bahan pangan yang mengandung protein tinggi, yang sangat dibutuhkan oleh
manusia karena selain mudah dicerna, juga mengandung asam amino dengan pola
yang hampir sama dengan asam amino yang terdapat dalam tubuh manusia.
Rempah-rempah
adalah bagian tumbuhan yang beraroma atau berasa kuat yang digunakan dalam
jumlah kecil di makanan sebagai pengawet atau penambah rasa dalam masakan. Rempah-rempah biasanya dibedakan dengan tanaman lain yang
digunakan untuk tujuan yang mirip, seperti tanaman
obat, sayuran
beraroma, dan buah kering. Rempah atau “Spices”
sebagian besar tumbuh di daerah tropik dan banyak dimanfaatkan dalam pengolahan
makanan untuk memberi rasa pada makanan.Rempah dapat juga dikatakan sebagai
bumbu kering.
Menyimpan bumbu masak dalam bentuk kering seperti merica, jintan, kayu manis, cabai bubuk
dan rempah-rempah lain memerlukan penanganan khusus. Walaupun bahan masak
kering jauh lebih awet dibandingkan bahan basah, Anda harus tetap memerhatikan
kesegaran dan keawetannya saat proses penyimpanan.
Simpan rempah-rempah dan bumbu
kering di dalam wadah kaca/plastik yang bersih dan kering. Letakkan wadah
tersebut di daerah yang gelap dan jauh dari panas. Rempah dan bumbu kering yang
sering mendapat terpaan sinar matahari langsung dan panas akan mudah rusak.
Saat akan mengambil rempah dan
bumbu kering di dalam wadah, pastikan tangan Anda atau sendok untuk
mengambilnya kering.
Karena bumbu kering (apalagi dalam bentuk
bubuk) sulit dibedakan satu dan yang lain, untuk menghemat waktu memasak, beri
label pada setiap botol sesuai dengan isinya.
Kesimpulan :
Penyimpanan bahan
pangan adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara bahan pangan kering
dan basah, baik kualitas maupun kuantitas di gudang bahan makanan kering dan
basah. Fungsi dari es untuk mempertahankan ikan tetap segar, mencegah
pembusukan sehingga nilai gizi dapat dipertahankan. Disamping itu lelehan es
mencuci lendir, sisa darah bersama bakteri dan kotoran lain akan terhanyut.
Secara ooerational dalam penangkapan, penanganan dan pengolahan ikan maka air
yang didinginkan dapat didefinisikan sebagai jenis air tawar atau air asin yang
mempunyai mutu kesehatan yang diizinkan yang didinginkan dengan cara penambahan
es atau direfrigersi secara mekanik.
Penurunan suhu daging ikan yang didinginkan dengan
cara pendinginan air laut yang dicampur es (ALDI) adalah lebih cepat daripada
pendinginan dengan es maupun pendinginan dengan udara dingin. Simpan
rempah-rempah dan bumbu kering di dalam wadah kaca/plastik yang bersih dan
kering. Letakkan wadah tersebut di daerah yang gelap dan jauh dari panas. Rempah
dan bumbu kering yang sering mendapat terpaan sinar matahari langsung dan panas
akan mudah rusak.
Daftar
Pustaka :
http://wikipedia-penyimpanan-ikan. (diakses 14 Maet 2014, Online)
Padang, Maret
2014
Pembimbing Praktiukum Yang
Membuat Laporan
( ) (SRI ELSI JUNIZAR)
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
BalasHapusTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
1.
Coagulan, nutrisi dan bakteri
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Degreaser & Floor Cleaner Plant
2.
Oli industri
Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
3.
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Disinfectant
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium